Mengajari anak sikat gigi sebaiknya dimulai sejak dini supaya anak menjadi terbiasa. Karena kalau kurang terjaga kebersihannya, si kecil bisa kena karies gigi lho. Apalagi kalo anak kita udah mulai nyicip-nyicip jajanan di luar, ya Moms.
Sama kayak Calvin, sekarang lagi seneng-senengnya nyobain makanan atau minuman diluar menunya dia. Sampai Yakult, es krim, biskuit Famous Amos, bahkan sirup Marjan semuanya dilahap (tapi kalau soal menu reguler, masih pilih-pilih 😅).
Makanya tiap malam, saya benar-benar usahain supaya Calvin harus gosok gigi. Terkadang pas lagi rewel, ya terpaksa pakai cara drama, kejar-kejaran dulu, gendong muter-muter dulu, sampai kemudian dia mau diajak sikat gigi.
Ada beberapa tips sederhana dari saya supaya anak mau diajak belajar sikat gigi:
- Buatlah aktivitas sikat gigi menjadi menyenangkan. Jangan sampai anak merasa terpaksa atau tertekan karena kita menyuruhnya sikat gigi.
- Gunakan pasta gigi khusus anak (atau bayi) yg punya rasa manis dan aman andaipun ditelan.
- Jangan anggap dia seperti orang dewasa, dimana kita mengharapkan dia menyikat gigi dengan cara seperti kita. Mungkin kalau anak udah usia 4-5 tahun ke atas, bisa diberitahu ya. Tapi kalau masih usia 3 tahun ke bawah, ya pasti banyak main-mainnya. Biarkan aja dia bereksplorasi dengan caranya sendiri.
- Kalau lagi rewel, alihkan perhatiannya dulu, ajak bercanda. Calvin biasanya saya bawa ke wastafel, lalu keran air saya buka sedikit. Biasanya ampuh, dia langsung stop menangis dan menyodorkan tangannya ke air, setelah itu baru deh dia mau disikat giginya.